Senin, 04 Mei 2009

Rapuhnya Eksotika kelautan di Indonesia


Kalian tentunya akrab dengan lagu Beyond the Sea, yang pernah populer lewat Bobby Darin itumenjadi terasa begitu indah dan mempesona dengan adanya iringan gambar-gambar yang melukiskan kemegahann alam bawah laut berupa Ikan-ikan yang penuh warna terumbu-terumbu karang,rumput dan ganggang laut, serta anemon-anemon yang begitu cantik.

Namun fenomena pemanasan global yang diperburuk dengan aktivitas manusia yang cenderung berlebihan serta tidak ramah lingkungan sangat mengancam kawasan pantai dan bawah laut yang selama ini memberika kontribusi wisata lebih kepada kita. Jika kondisi itu terus berlanjut, dikhawatirkan daya tarik pesona laut Indonesia sebagai pusat pariwisata dunia lama kelamaan akan pudar padahal pantai dan wisata bawah laut Indonesia merupakan salah satu keunggulan pari wisata di dunia. Kondisi ini juga akan merugikan nelayan di waktu-waktu yang akan datang karena mata pencaharian mereka telah di rusak oleh tangan – tangan tak bertanggung jawab..

Beberapa tahun terakhir, tingkat pemutihan karang semakin parah terjadi dibeberapa kawasan di Indonesia.Namun, sebenarnya pemutihan karang telah terjadi hampir di seluruh kawasan di luar dua kawasan terparah itu, termasuk Nusa Penida dan Nusa Dua yang merupakan salah satu pusat pariwisata di Pulau Dewata.

Salah satu indikasi yang digunakan untuk melihat kondisi karang adalah dengan melihat tingkat rata-rata tutupan karang hidup (cover life “Kasus-kasus pemutihan karang ternyata berlanjut dengan kematian, sementara laju pemulihan yang ditandai dengan tumbuhnya koloni baru, berlangsung sangat lambat. Pengaruh suhu yang terus meningkat semakin mengkhawatirkan, terutama melihat dari skalanya yang meluas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar